Judul : Tied The Knot
Penulis : Alma Aridatha
Penyunting : Letitia Widjaja
Penerbit : Romancious
Tebal : 424 halaman ; 13 x 19 cm
ISBN : 978-602-6922-65-6
Rate : 3,5/5 Bintang
Blurb
Tiga hal yang paling penting bagi Rian dalam hidupnya; Mama, arsitektur,
dan tidur panjang pada hari Sabtu. Apapun akan dilakukan demi ketiga hal itu.
Sama ketika Mama menjodohkannya dengan seorang gadis yang tidak terlalu
dikenalnya. Ingin menolak, tapi tak sanggup melakukannya. Kebebasanya seketika
terasa tidak sebanding dengan kebahagiaan Mamanya.
Bagi Dee, Tante Ratu bukan hanya seorang atasan yang memberinya gaji.
Beliau juga menggantikan sosok ibu yang nyaris tidak dikenalnya. Tapi, saat
Tante Ratu memintanya menikah dengan putra tunggal beliau yang sudah memiliki
reputasi negative di kalangan perempuan, dia merasa berat untuk menerima.
Setidaknya, sampai dia melihat bagaimana lelaki itu memperlakukan ibunya.
Kata orang, laki-laki yang menghormati Ibunya, pasti akan menghargai
pasangannya.
Tetapi, apakah rasa saling menghargai saja cukup untuk menjadi awal dari
sebuah pernikahan?
****
Pernikahan yang tidak didasari oleh rasa cinta, ya, ini lah aroma yang
tercium dari novel wattpadlit satu ini. Pernikahan
memang menjadi salah satu hal pelik dalam sebuah kehidupan, apalagi pernikahan
yang tidak di kehendaki oleh diri sendiri. Namun, buku ini menceritakan hal
pelik tersebut dengan cara yang berbeda dan asik.
“ Aku tahu pernikahan kami tanpa rasa cinta. Baik aku maupun Rian belum memiliki rasa apapun pada satu sama lain. Namun, aku sudah berkomitmen dihadapan Tuhan untuk menjadi istrinya. Jadi aku akan menjalani peran itu dengan baik.” Dee – Hal. 25
Membaca buku ini, aku seperti memasuki dunia Diana ( Dee ) yang sangat
sederhana dan apa adanya, menjadi karyawan sebuah butik untuk melangsungkan
hidupnya. Dan kehidupan Rian yang bisa dibilang sedikit melenceng dari jalan
yang benar. Keseharian dalam rumah tangga dan konflik-konflik yang selalu
berdatangan. Baik dari keluarga Rian maupun keluarga Diana. Dengan bumbu-bumbu
persahabatan yang makin membuat kesan hidup dalam cerita.
“ Sejujurnya, gue juga mulai gugup. Gue ngga pernah sama perawan . percaya atau nggak, sebejat-bejatnya gue, gue nggak pernah ngerusak anak orang. Ini bukan cuma pertama kali buat Dee, tapi juga buat gua.” Rian – Hal. 113
Karakter tokoh yang cukup kuat, antara Diana dan Rian, Diana yang kalem,
penurut dan mandiri. Sementara rian yang konyol, humoris dan tidak egois.
Keduanya mempu saling menyeimbangi, tanpa mendominasi satu sama lainnya.
Gaya bercerita Alma yang cukup asik dengan menggunakan 2 POV , Sudut
Pandang Rian menggunakan “Gue-Lo” dan Sudut Pandang Diana menggunakan
“Aku-Kamu”. Aku sendiri tidak merasa berat membacanya, dan mengalir saja tanpa
sadar sudah di halaman yang cukup jauh. Dan secara subjektif aku sangat suka
jika sebuah cerita menggunakan 2 sudut pandang. Itu menjadi nila tambah buat
aku.
Hanya saja, ada satu hal yang mengganggu, menurutku semakin jauh aku
masuk kedalam cerita, konflik menjadi semakin flat, dan jadi terasa membosankan
untukku, entah karena aku yang sudah terlalu banyak membaca buku soal
pernikahan atau memang aku merasa ada beberapa bagian cerita yang harusnya di
buang.
Tapi, diluar dari itu aku suka, karena endingnya menjawab semua konflik,
menyelesaikan semua masalah dalam buku. Dan sangat manis. J Aku sangat terkesan dengan penulis karena
keapikannya bercerita , bisa dibilang buku ini termasuk Novel Dewasa, seperti
label yang sudah tertulis di belakang cover. Namun, Alma Aridatha mampu
bercerita dengan sangat baik dan tepat sasaran. Riset yang dilakukanpun
sepertinya sangat banyak, agar dia mampu masuk kedalam kehidupan seseorang yang
sudah berumah tangga.
Penerbit Romancious sendiri, sangat membantu dalam bentuk cetak ini,
terasa sangat menarik, dari segi tampilan fisik, Mulai dari Cover , dan juga
isi dalam buku. Tidak terlalu penuh dan juga tidak banyak kosongnya. Tidak
membuat mata pembaca terasa sakit saat membaca.
Secara keseluruhan aku suka Buku ini, sukses terus untuk Alma Aridatha
dan Tied Series-nya, ditunggu series selanjutnya.
0 komentar