Judul Buku : To all the Boys I’ve Loved Before

Penulis : Jenny Han

Penerjemah : Airien Kusumawardani

Penyunting : Selsa Chintya

Proofreader : Yuli Yono

Ilustrasi Isi : @teguhra

Diterbitkan  oleh Penerbit Spring

Cetakan pertama , April 2015

Tebal : 380 hlm ; 20 cm

ISBN : 978-602-71505-1-5

Rate 4 / 5 Bintang

Sinopsis

LARA JEAN

MENYIMPAN SURAT – SURAT CINTANYA DI SEBUAH KOTAK TOPI PEMBERIAN IBUNYA.

Surat-surat itu bukan surat cinta yang di tunjukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai --  totalnya ada lima pucuk surat. Setiap kali menulis, ia mencurahkana semua perasaannya. Ia menulis seolah – olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendirinya.

Sampai suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan---entah oleh siapa.

Saat itu juga kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali,. Kekacauan itu melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis disurat cintanya---termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren disekolah.

Ulasan :

Mengusung Premis yang di gandrungi anak remaja novel ini sukses bikin aku kembali ke masa-masa Sekolah Menengah Atas, dimana akupun sangat sering menulis surat-surat untuk cowok-cowok yang aku suka, bedanya, aku tidak seberani Lara Jean, yang menuliskan alamatnya diatas amplop. Aku hanya menulisnya, lalu menyimpannya.

Karakter tokoh pun secara keseluruhan aku suka, Lara Jean yang ceria dan sedikit implusif, Kitty yang tidak mau kalah dengan sang kaka ; Lara Jean. Dan Margot sebagai kaka tertua yang mampu menjadi karakter yang hangat dan perduli. Sang Ayah yang juga sekaligus menjadi Ibu bagi anak-anak Song. Hanya ada satu katakter yang membuat aku sebal dan gemas yaitu Kenny -- cinta pertama Lara Jean -- yang tidak ambil pusing dengan surat yang tidak sengaja terkirim itu. Berbeda dengan John dan Peter. 

Cara penulis menuturkan cerita dengan sangat baik, gaya bercerita yang asik dan menarik membuat aku terus terhanyut kedalam cerita. Banyak tanda baca titik dan koma pada kalimat, sehingga, kalimat yang kita baca pendek-pendek. Dan sebagai pembaca, terutama aku, sangat menyukai gaya bercerita penulis. Sehingga karakter ceria yang dibangun untuk tokoh pertama ; Lara Jean, Berhasil.

Selain kisah cinta yang unik dan menarik, buku ini menceritakan kisah antar keluarga dan persahabatan, kisah antara keluarga Song, yang ditinggal ibu mereka. Tentang Margot, kakak tertua Lara Jean yang meninggalkan Lara Jean dan Kitty untuk meneruskan kuliah di Skotlandia. Dan Lara Jean yang harus berusaha sebaik mungkin untuk menggantikan Margot dirumah. Persahabatan yang dimulai dengan banyak konflik.

Cara penulis mengemas cerita yang sederhana dengan sangat apik membuat aku ngga bisa lepas dari novel ini dan benar-benar terikat dengan cerita. Dan tokoh cowok dalam cerita ini Josh dan Peter Kavinsky. Bagaiman tidak. Lelaki itu –Peter Kavinsky-- seperti memiliki dua kepribadian yang tidak bisa di tebak, kadang bisa sangat manis, dan terkadang bisa sangat menyebalkan.

Buku ini, sukses bikin aku ketawa, senyum-senyum sendiri dan galau disaat yang bersamaan. Penulis bahkan sukses membuat aku penasaran setengah mati dengan kelanjutan cerita di dalam buku.

Saking menikmatinya, aku bahkan tidak menemukan cacat dalam cerita. Hanya saja, ada satu hal yang mengganggu dari terjemahannya yaitu kata “Cowo” dan "Cewe” , tapi, itu bisa aku maklumi karena buku ini memang bergenre Young Adult, yang pembacanya mendominasi remaja-remaja 15-18 tahun.

***

Kabar gembiara untuk para penikmat novel ini, bahwa cerita Lara Jean ini akan diangkat ke layar lebar, dan sekarang masih dalam proses penggarapan, dan ekpektasiku sangat besar terhadap filmnya, tentu, karena novelnya cukup bagus, jadi film-pun harus bagus.

Rate yang aku berikan untuk buku ini adalah 4 dari 5 Bintang.

***

Clue

Buat teman-teman silakan simak clue yang ada di blogku ya, karena akan ada Giveaway di akun Fanpage Facebook PenerbitSpring diakhir Blog Tour.

“ Siapa cinta pertama dan untuk siapa Surat Cinta yang , pertama kali, ditulis oleh Lara Jean ?

Blurb

Sigi sudah tiga tahun bekerja sebagai staf anggota DPR, tapi tidak juga bisa menyukai politik. Ia bertahan hanya karena ingin belajar dari atasannya—mantan aktivis 1998—yang sejak lama ia idolakan, dan berharap bisa di promosikan menjadi tenaga ahli. Tetapi, semakin hari ia justru dipaksa menghadapi berbagai intrik yang baginya sangat menggelikan.

Semua itu berubah ketika ia bertemu lagi dengan Timur, seniornya di SMA yang begitu bersemangat mendirikan partai politik. Cara pria membicarakan ambisinya menarik perhatian Sigi. Perlahan Sigi menyadari bahwa tidak semua politisi seburuk yang ia pikir.

Alanda Kariza, jujur saja ini merupakan buku pertama karya Alanda Kariza yang saya baca, namun, 

buku keenamnya ini mampu membuat saya menyukai tulisan bahkan mungkin jatuh cinta dengan penulis satu ini. Alih-alih menulis cerita romansa kebanyakan, Alanda memilih politik sebagai intrik utama dalam certa ini.

Sophismata, seperti menceritakan keseharian para anggota DPR atau para politisi yang berada di Gedung DPR yang tepatnya berada di Ibu Kota ; Jakarta. Tidak muluk-muluk, penulis mampu membawa saya seakan masuk kedalam cerita yang dia bangun. Dimana seorang Sigi yang menjadi Staf Administrasi dan menginginkan promosi nya sebagai Tenaga Ahli.

Bagaimana perjuangan seorang perempuan yang dianggap sebelah mata hanya karena tingkat pendidikan atau bahkan karena kata “Perempuan” itu sendiri.

Buku ini memiliki konflik yang cukup pelik ,dimulai dari isu tidak sedap yang beredar tentang atasan Sigi di DPR ; Johar Sancoyo, membuat Sigi bertanya-tanya atas penilaiannya terhadap atasannya tesebut. Yang saya sayangkan hanya penyelesaiannya yang terkesan terburu-buru, sehingga saya sebagai pembaca kurang mendapat feel yang “greget” dan juga Chemistry romansa antara Sigi dan Timur yang sedikit kaku di awal pertemuan.

Ditambah dengan konflik perasaan antara tokoh Timur dan Sigi, dan juga ketangguhan Sigi yang ingin dipromosikan sebagai Tenaga Ahli, juga pandangan Sigi tentang politik yang masih dia anggap abu-abu tersebut, yang mampu mengubah cara berpikir saya pribadi sebagai masyarakat awam yang tidak begitu mengerti dunia politik.

Saya sangat terkesan dengan riset yang di lakukan penulis, bagaimana dia meneliti tentang konflik-konflik politik dan pemerintahan. Padahal politik sendiri bukan dunia yang penulis tekuni, tapi melalui deskripsi didalam cerita, saya rasa penulis cukup berhasil membawa pembaca kedalam cerita.

Gaya bercerita penulis yang sebenarnya asik, dengan sudut pandang orang ketiga, yang didominasi dua tokoh utama.

Yang membuat saya kurang nyaman hanya terletak pada kata baku dan istikah-istilah politik yang ada di dalam buku. Tapi, itu tidak membuat saya berhenti terkesan dengan penulis dan ceritanya, karena melalui buku Sophismata ini saya banyak mendapat pengetahuan dan pembelajaran. Hal-hal yang awalnya saya tidak tahu, perlahan mulai tergambar di dalam pikiran saya. Namun, pendapat saya soal politik tetap sama seprti Sigi ; Abu-abu.

Saya juga sangat menyukai Cover dan Judul buku ini, unik dan antimainstream. Dari segi fisik seperti font dan isi dalam buku tidak ada cacat dan kesalahan ketikan. Secara keseluruhan saya menykai buku ini. Dan sangat menikmati ceritanya.

Good Job Alanda Kariza, saya tunggu karyamu yang lainnyaJ