Resensi Novel Midnight Restaurant karya Daniel Ahmad

Agustus 05, 2019



Judul : Midnight Restaurant
Penulis : Daniel Ahmad
Editor : Sulung S, Hanum & Ry Azzura
Penata Letak : Putra Julianto & Gita Ramayudha
Desainer Sampul : Agung Nurnugroho
Penerbit : Gagas Media
Cetakan pertama, 2019
Tebal : 304 halaman
ISBN : 978-979-780-940-9
Harga P. Jawa : Rp 88.000

***

Sinopsis :

Saat jam antik di restoran bernama Hanggareksa berdentang dua belas kali, satu per satu dari mereka yang sedang menyantap makanan tersungkur dan meregang nyawa. Sandi yang beberapa menit masuk di restoran itu, segera berlari keluar untuk meminta bantuan. Namun, saat dia menoleh kebelakang, yang dia dapati hanya restoran sepi yang terpampang tulisan "TUTUP"

Sepulang mengantar pesanan untuk restoran itu. Lukman sering dihantui sesosok hantu perempuan tua berwajah beringas, saat mengendarai mobil tua milik bosnya. Beberapa kali sosok itu menjadi penyebab kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. 

Baru beberapa hari bekerja direstoran itu, kesehatan Nova menurun. Dia sering pingsan, juga tak sadarkan diri. Dia pun sering mengalami kerasukan. Terparah, dia ingin mengakhiri hidupnya dengan loncat dari ketinggian. 

Baik Sandi, Lukman, maupun Nova, ketiganya punya kisah yang sama ; mengalami nasib buruk yang bersinggungan dengan Henggareksa, restoran dengan bangunan peningglan zaman Belanda. 
Apa sebenarnya yang tersembunyi disana? Apakah ketiga kisah itu saling berkaitan?
Kamu bisa buktikan sendiri; masuk dan perhatikan sekitar, kamu akan temukan jawabannya. 

***

Buku ini memiliki tiga tokoh utama yang membuat cerita didalamnya terasa hidup, walaupun ada dua tokoh lain yang juga berperan cukup penting dan mewarnai cerita dengan sudut pandang lain. 
Tiga tokoh tersebut memiliki cerita yang berbeda didalam cerita namun memiliki korelasi dengan tempat makan bernama Hanggareksa. Walaupun mereka ditempatkan disituasi dan keadaan berbeda, pada bagian pertenghan cerita mereka di pertemukan karena perkembangan konflik yang meruncing dan menuntut penyelesaian. 

Jujur, saya suka dengan premis dalam cerita, juga saya suka perkembangan konflik dalam cerita. Suasana horor dalam cerita pun terasa nyata dan membikin saya merinding. Diawal saya dibuat penasaran dan langsung dibawa ke suasana ngeri dari sebuah restoran berhantu. Banyak hal yang terungkap jika sudah memasuki pertengahan cerita, dan kita akan dibuat penasaran hingga disuguhi klimaks yang baik di ending, yang bahkan masih menyimpan tanda tanya menuju buku selanjutnya. 

Namun, ada bagian yang membuat saya kurang sreg dengan buku ini, chemistry yang terjadi diantara tokoh kurang terjalin dan terbangun, terlihat tidak natural dan pertemuan antar tokoh yang terjadi didalam buku terasa dipaksakan. Jalan cerita yang terasa sangat cepat dan terasa menclok-menclok, mungkin itu yang membuat hubungan antar tokoh kurang kuat. Dan juga saya merasa ada isu homophobia di dalam buku ini, ketika si tokoh A yang terlihat straight kemudian memandang dengan jijik tokoh B yang kemayu dan terkesan menyukai sesama jenis. Dan entah kenapa pada bagian akhir penulis mengubah image si tokoh kemayu ini. 

***

Tentang Penulis

Lahir pada 7 Desember , di Situbondo, Jawa Timur. Mulai menulis genre horor di forum kaskus. Karyanya antara lain : Misteri Anak-anak Jawi, Pesta Bunuh Diri, Barisan Keranda Merah, Eksekusi Tapal Kuda, dan Midnight Hospital.
Kini tulisannya juga bisa dibaca di Wattpad, dan Midnight Restaurant adalah karya pertamanya yang dibukukan.

You Might Also Like

0 komentar

SUBCRIBE ME



Pengikut