Resensi Novel The Hate U Give ( Benci yang Kautanam ) karya Angie Thomas

Mei 09, 2019



Judul : The Hate U Give ( Benci yang Kautanam )
Penulis : Angie Thomas
Penerjemah : Barokah Ruziati
Penyunting : Mery Riansyah
Penyelaras Aksara : Lulu Fitri Rahman
Perancang Sampul : Sukutangan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kategori : Remaja, Young Adult, Isu Sosial Masyarakat. 
Tebal : 488 halaman;20 cm
ISBN : 978-602-03-8130-5

***

Sinopsis :
"Itu sebabnya orang-orang bicara, kan? Karena keadaan tidak akan berubah kalau kita tidak mengatakan apa-apa?" 

Starr Carter, gadis kulit hitam berusia enam belas tahun, hidup di antara dua dunia berbeda. Lingkungan kumuh tempatnya lahir lalu tumbuh besar, dan SMA bergengsi di pinggiran kota tempatnya bersekolah. Keseimbangan dua dunia yang mati-matian ia jaga itu hancur ketika Starr menjadi satu-satunya saksi dari tragedi penembakan sahabatnya, Khalil, oleh seorang polisi. Padahal saat itu Khalil tidak bersenjata. 

Segera saja, tewasnya Khalil jadi tajuk berita utama. Mereka menyebut pemuda itu preman, pengedar narkoba, bahkan anggota geng. Demo besar-besaran memenuhi jalanan atas nama Khalil. Semua orang ingin tahu, apa yang sebetulnya terjadi saat Khalil terbubuh. 

Satu-satunya yang bisa menjawab adalah Starr. Yang akan ia katakan, bukan hanya bisa menghancurkan lingkungannya. Kemungkinan besar, itu membuatnya terbunuh. 

***
Entah angin apa yang membawa saya mengambil buku ini dari tumpukan To Be Read (daftar bacaan) saya, setahun yang lalu saya membeli buku ini dari tangan kedua a.k.a bekas. Tapi, bukan itu pointnya. Karena ketika saya membaca lembar-lembar pertama buku ini, saya langsung dibuat ketagihan dan sangat penasaran dengan kenajutan cerita dari buku ini. Hingga buku lain yang sedang saya baca, saya kesampingkan karena saya sangat excited dengan cerita dalam buku ini. 
Saya langsung dibuat jatuh cinta dengan karakter-karakter dalam buku, saya suka sekali dengan Starr dan Keluarganya, menurut saya karakter Starr, Seven, Sekani, Momma Lisa, Daddy Maverick dan Paman Carlos memiliki karakter kuat dan berpengaruh dalam cerita. Penulis sukses memadukan karakter mereka menjadi hidup dalam cerita. Walaupun karakter-karakter pendukung lainnya tak kalah menarik. 

Emosi yang ada didalam konflik cerita mampu membawa pembaca memahami bagaimana ada di posisi Starr, dan secara luas bagaimana menjadi kaum kulit hitam. Ya, saya sendiri adalah keturunan Tionghoa namun, kulit saya tidak seputih kulit keturunan Tionghoa kebanyakan. Jadi, emosi yang disampaikan dalam buku ini tersalurkan dengan baik kedalam diri saya. 
Untungnya, penulis menyelipkan tingkah konyol keluarga Carter, lelucon-lelucon yang segar membuat cerita menjadi lebih cair dan tidak melulu soal kesedihan. Beberapa kali saya dibuat tertawa oleh dialog-dialog sinis tapi konyol yang ada didalam buku. Dan itu juga yang membuat saya jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan buku ini. 

Alur maju yang digunakan penulis membuat plotnya rapi dan tidak terasa bolong-bolong. Atau karena terlalu asik mengikuti konflik, saya jadi kurang memperhatikan hal-hal lain yang mengganggu. Entahlah. Gaya bercerita dan gaya bahasa yang digunakan juga tidak membuat saya terganggu, walau terkadang ada bahasa tidak baku yang masih terasa aneh ketika saya baca. Tapi, itu tidak mengurangi semua nilai positif yang ada dalam buku ini. 
Klimaks dalam buku ini, tentu saja manis. Walaupun, tak semanis kenyataan. Tapi hidup harus terus berjalan dengan baik-baik saja . Tapi, saya sangat menyukai makna dari cerita di dalam buku ini. Apapun Agama, Suku, Ras dan Budaya kalian, keadilan harus selalu diteggakkan. Tidak perduli miskin atau kaya. Hukuman yang setimpal harus diberlakukan. Dan pemerintah harus bersikap tegas kepada siapapun yang membuat kejahatan. Sehingga keadilan bukan hanya milik satu golongan. 

Penyesalan terbesar saya adalah ketika saya baru membaca buku ini sekarang dan baru mengetahui istilah "nigga" memiliki arti yang negatif dan merendahkan orang-orang kulit hitam di Amerika sana. Dan untungnya, saya tidak pernah mengucapkan kata tersebut. Semoga kalian juga tidak pernah dengan sengaja menulis atau mengucapkan kata tersebut dengan tujuan buruk, atau kalian akan menjadi orang yang rasis. Terakhir, untuk kalian, teman-teman pembaca khususnya remaja, kalian wajib membaca buku ini. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kisah Starr, kekuatan, keberanian, dan tentang kebenaran. 

***
"THUG LIFE ; The Have U Give Little Infants Fucks Everybody. Kebencian yang kauberikan kepada anak-anak menjadi bencana bagi semua orang"

***
Tentang Penulis


Angie Thomas lahir, tumbuh besar, dan masih tinggal di Jackson, Mississippi. Dia mantan penyanyi rap remaja yang prestasi terbesarnya adalah ditampilkan dalam artikel di majalah Right On! Dia adalah sarjana seni rupa jurusan Penulisan Kreatif dan pemenang inaugurasi Walter Dean Myers Grant tahun 2015, yang dihadiahkan oleh We Need Diverse Books. The Hate U Give adalah novel pertamanya. 

You Might Also Like

0 komentar

SUBCRIBE ME



Pengikut